5 Hama pada Tanaman Kopi di Indonesia

Tanaman kopi sebagai komoditas perkebunan juga rentan terserang oleh hama. Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbesar keempat di dunia setelah Brazil, Vietnam, dan Kolombia. Pada tahun 2018, Indonesia menduduki peringkat ketiga belas sebagai negara pengekspor kopi terbesar.
Potensi bisnis kopi yang terus berkembang tersebut menjadi kesempatan bagi para pelaku bisnis kopi untuk terus mengembangkan industri produksi kopi. Kualitas kopi yang baik juga dimulai dari perkebunan. Mutu kopi seringkali menjadi turun akibat adanya serangan hama pada tanaman ini. Berikut ini adalah beberapa contoh hama yang sering menyerang tanaman kopi.

Hypothenemus hampei
Hama ini dikenal juga dengan sebutan kumbang penggerek buah kopi yang disingkat dengan sebutan PBKo. H. hampei memiliki telur yang berwarna putih transparan dan memiliki bentuk elips dan berukuran sangat kecil yaitu sekitar 0,5-0,6 mm. Ciri hama ini yaitu bentuk tubuhnya bulat pendek dan berwarna hitam kecokelatan.

Zeuzera coffae
Dikenal juga dengan sebutan ngengat penggerek batang merah, hama ini memiliki bentuk seperti kupu-kupu berwarna putih dengan bercak hitam dan perut berwarna abu-abu. Sama seperti H. hampei, Z. coffae menyerang tanaman kopi dengan membuat lubang pada bagian batang kopi untuk meletakkan telur-telurnya.

Kutu hijau (Coccus viridis)
Kutu hijau merupakan hama tanaman kopi yang memiliki telur berwarna hijau keputihan. Hama ini menyerang tanaman kopi dengan cara menghisap cairan daun dan cabang tanaman kopi yang masih muda. Kutu hijau akan berkumpul dalam jumlah banyak di sekitar dahan dan daun tanaman kopi kemudian menghisap cairannya hingga daun menguning dan layu.

Wereng (Sanurus indecora), Karat daun (Hemileia vastatrix).

Cara pengendalian hama tanaman kopi
Tanaman kopi yang telah terserang oleh hama dapat ditangani dengan menggunakan pembasmi hama berupa fungisida, sanitasi, dan kultur teknis.